Cara Menghitung Arus Starting Motor Induksi - Standard NEMA

Cara Menghitung Arus Starting Motor Induksi - halo sobat sewoocara. Sobat tahu tidak, pada saat kita melakukan starting sebuah motor induksi, arus starting yang mengalir ke motor akan bernilai 5 hingga 8 kali lebih besar dibandingkan arus pada saat motor beroperasi pada rating-nya. Misalnya, sobat melihat pada nameplate sebuah motor induksi dengan arus 5A, itu berarti pada kondisi operasi normal sesuai rating, motor menyedot arus listrik sebesar 5 ampere. Sedangkan pada saat kalian melakukan starting, dalam selang waktu tertentu, besar arus yang disedot motor dapat mencapai 40A.



Cara Menghitung Arus Starting Motor Induksi - Standard NEMA
Motor Induksi 3 Fasa
Dikarenakan besarnya arus starting tersebut, umumnya motor induksi dengan kapasitas di atas 7.5HP membutuhkan sebuah metoda starting untuk mengoperasikannya. Mengenai metoda starting motor induksi dan macam-macam rangkaiannya, sewoo akan membahasnya pada artikel yang lain ya sobat.

Arus starting memiliki beberapa sinonim yang umum digunakan, seperti arus asut dan inrush current. Well, sebenarnya bisa saja disebut dalam istilah lainnya, namun pada intinya, arus starting adalah arus listrik yang mengalir pada waktu sesaat ketika motor mulai disuplai daya listrik (mulai beroperasi).


1. Nameplate Motor Induksi

Agar kita dapat menghitung besar arus starting, kita harus memperhatikan beberapa besaran yang ada pada nameplate sebuah motor induksi. Beberapa data yang diperlukan untuk menghitung besar arus starting adalah sebagai berikut:

Apparent Power, yaitu besaran dengan satuan kilo-volt-ampere (kVA), merupakan besar suplai daya listrik yang diperlukan untuk menghasilkan daya mekanik sesuai kapasitas. Apparent power biasa disebut juga daya tampak atau daya semu. Misalnya 5kVA, 10kVA, dan lain-lain. Note: bila data kVA tidak tercantum dalam nameplate, kita bisa menghitungnya dengan rumus (S = 1.732 x V x I x PF). V adalah tegangan nominal, I adalah rating arus, dan PF adalah power factor, biasanya di tulis dengan cos phi.

Output Power, yaitu besaran dengan satuan horse-power (HP), merupakan besar daya keluaran berupa daya mekanik yang dapat dihasilkan motor induksi, disebut juga kapasitas daya motor. Misalnya 5HP, 7.5HP, 10HP, dan lain-lain. Note: 1HP = 746W.

Nominal Voltage, yaitu besaran dengan satuan volt (V), merupakan besar supali tegangan kerja. Di Indonesia, umumnya motor 3 phase memiliki nominal voltage 380V.

Nominal Code Letter, berupa kode alfabetik, seperti A, B, C, dan lain-lain. Kode ini menunjukan  nilai daya input (kVA) yang diperlukan per daya output (HP) yang dihasilkan dari sebuah motor induksi. Kode tersebut dapat dikonversikan menjadi nilai kVA/HP sesuai table di bawah ini. Perlu diingat bahwa tabel yang elektrois cantumkan dibawah ini adalah code letter sesuai standard NEMA (National Electrical Manufacturers Association), alias standard motor induksi eropa.

Tabel Nominal Code Letter Motor Induksi, Standard NEMA
Tabel Nominal Code Letter Motor Induksi, Standard NEMA


2. Menghitung Arus Starting

Setelah kita mengetahui data daya input (kVA), daya output (HP), tegangan nominal (V) dan code letter dari nameplate motor induksi, berikut adalah Cara Menghitung Arus Starting Motor Induksi sesuai standard NEMA.

Menghitung Daya Input (kVA) Pada Saat Starting
Rumus :

Sstart     = HP x Code Letter Factor

Contoh :
Sebuah motor induksi memiliki spek yang tertera pada nameplate-nya, yaitu 15HP dan memiliki code letter F. Lihat pada table diatas, Kode F berarti 5.00-5.60 kVA/HP. Kita dapat menghitung nilai minimum dengan mengkonversi F menjadi 5 Kva/HP dan menghitung nilai maksimum dengan mengkonversi F menjadi 5.6 Kva/HP.  Elektrois hanya akan memberikan contoh menghitung nilai maksimumnya ya sobat. Kalian bisa coba menghitung sendiri untuk nilai minimumnya.

Sstart     = 15 HP x 5.6 Kva/hp
              = 84 Kva

Menghitung Arus Starting (Ampere)
Rumus Daya Listrik 3 Phase:

S          = 1.732 x VT x IL

S          = Daya Tampak (VA)
VT       = Tegangan Terminal (V), tegangan suplai motor
IL         = Arus Line (A), arus yang mengalir ke motor

Maka Arus starting (Istart) Adalah:

Istart      = Sstart/(1.732 x VT)

Contoh:
Pada contoh sebelumnya, bila tegangan suplai adalah 380V, maka nilai arus startingnya adalah sebagai berikut.

Istart      = 84,000 VA/(1.732 x 380V)
              = 127.6 Ampere


Demikian Cara Menghitung Arus Starting Motor Induksi sesuai standard NEMA yang dapat sewoo bagikan kepada sobat sekalian. Cobalah sobat hitung arus starting minimum pada contoh kasus di atas sebagai bahan latihan. Sobat bisa juga mengganti kode letternya menjadi kode selain F yang sudah digunakan pada contoh. 

Semoga bermanfaat untuk menyelesaikan persoalan sobat semua, baik itu dalam menyelesaikan tugas kuliah, praktikum, penelitian, atau hanya sekedar mencari referensi mengenai topik ini - sewoocara.com.

0 Response to "Cara Menghitung Arus Starting Motor Induksi - Standard NEMA"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel