Begini Cara Memasang Saklar Lampu Sesuai Kaidah Teknik

Cara memasang saklar lampu  sesuai kaidah teknik - Lampu merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi setiap orang sebagai alat penerangan untuk berbagai aktivitas, khususnya pada malam hari. Lampu memiliki banyak jenis, seperti lampu pijar (bohlam atau incasdescent), lampu halogen, lampu TL (fluorescent), lampu CFL (compact fluorescent lamp), lampu mercury, lampu sodium tekanan rendah (SOX atau LPS), sodium tekanan tinggi (SON atau HPS) dan lampu yang saat ini populer karena efisiensinya yang tinggi dan hemat energi, yaitu lampu LED (light emitting diode).


Begini Cara Memasang Saklar Lampu Sesuai Kaidah Teknik
Instalasi Saklar Sesuai Kaidah Teknik

Meskipun jenis-jenis lampu cukup banyak, sistem instalasi lampu dengan saklar cukup sederhana dan hampir seragam. Oleh karena itu, cukup banyak masyarakat umum yang bisa melakukan instalasi saklar lampu, jika lampu menyala digunakan sebagai satu-satunya parameter ‘bisa’. Namun, apakah sobat tahu, tidak banyak orang yang bisa memasang saklar lampu dengan aman? Instalasi saklar lampu yang tidak tepat dapat berpotensi terjadinya sengatan listrik pada saat seseorang melakukan penggantian lampu (mencopot atau memasang lampu pada fitting-nya).

Ada kaidah teknik khusus yang tidak banyak diketahui masyarakat umum dalam pemasangan saklar lampu. sewoo akan  menunjukan empat kemungkinan rangkaian instalasi saklar lampu, dan akan dibahas tingkat keamanannya masing-masing. Semoga artikel ini dapat menjadikan keluarga kita tercegah dari potensi terjadinya sengatan listrik saat mengganti lampu di rumah kita tercinta.


1. Suplai Daya Listrik Pada Lampu

Agar pembahasan kita selalu sinkron, mari kita mulai dengan konsep dasar suplai daya atau energi pada lampu, sehingga lampu dapat bekerja dan memancarkan cahaya. Perhatikan Gambar 1, Gambar 2 dan Gambar 3 di bawah ini.

Gambar 1 : Node Positif dan Node Negatif Pada Lampu
Gambar 1 : Node Positif dan Node Negatif Pada Lampu

Gambar 2 : Suplai Tegangan Pada Lampu, Node Sesuai Kutub
Gambar 2 : Suplai Tegangan Pada Lampu, Node Sesuai Kutub

Gambar 3 : Suplai Tegangan Pada Lampu, Node Berlawanan Kutub
Gambar 3 : Suplai Tegangan Pada Lampu, Node Berlawanan Kutub

Gambar rangkaian listrik diatas menunjukan bahwa lampu akan menyala bila disuplai oleh suatu sumber tegangan (voltase). Sumber tegangan memiliki polaritas (peng-kutub-an), yaitu kutub positif dan kutub negative. Pada masyrakat awam, kutub negatif pada polaritas listrik kerap disebut massa. Sewoo mencirikan kutub positif dengan kabel warna hitam dan kutub negatif dengan kabel warna biru (mengikuti standard umum). Meskipun jenis lampu ada yang disuplai oleh listrik DC (direct current atau arus searah) dan berbagai nilai tegangan, namun di Indonesia, umumnya lampu menggunakan sumber tegangan listrik PLN, yaitu 220V/50Hz, listrik AC (alternating current atau arus bolak-balik).

Lampu memiliki 2 node (simpul), mari kita sebut sebagai node positif (+) dan node negatif (-). Lampu AC hanya bekerja bila disuplai listrik AC. Dan oleh karena disuplai listrik AC atau bolak-balik, maka node positif dan negatif lampu dapat di pasang bolak-balik, sehingga memiliki 2 kemungkinan cara pemasangan seperti yang digambarkan pada Gambar 2 dan Gambar 3 di atas.

Lampu pada rangkaian diatas akan selalu menyala selama suplai tagangan aktif, lampu tidak rusak dan koneksi rangkaian dalam kondisi baik. Oleh karena itu, kita membutuhkan saklar untuk memutus dan menyambung suplai tegangan dari sumbernya, sehingga kita dapat mengontrol kapan lampu harus dinyalakan dan dimatikan.


2. Cara Pemasangan Saklar dan Tingkat Keamanannya

Oleh karena listrik terdiri dari 2 kutub, maka pemasangan saklar bisa saja diletakkan pada kabel kutub positif maupun kutub negatif. Dan dengan menkombinasikan kemungkinan instalasi node lampu, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, rangkaian instalasi saklar lampu memiliki 4 kemungkinan dengan tingkat keamanan yang berbeda. Gambar 4, Gambar 5, Gambar 6 dan Gambar 7 di bawah ini merupakan kemungkinan rangkaian instalasi saklar lampu disertai penjelasan tingkat keamanannya.

Gambar 4 : Rangkaian Instalasi Saklar Paling Aman, Saklar di Kutub Positif, Node Sesuai Kutub
Gambar 4 : Rangkaian Instalasi Saklar Paling Aman, Saklar di Kutub Positif, Node Sesuai Kutub

Instalasi saklar dan lampu sesuai dengan Gambar 4 di atas adalah instalasi dengan tingkat keamanan paling baik. Karena ketika saklar membuka (posisi off), lampu mati, saat kita melepas lampu, meskipun kita menyentuh bagian konduktif lampu atau fittingnya, kita tidak akan tersengat listrik, karena sudah tidak ada tegangan di fitting lampu. Lebih dari pada itu, meskipun kita melepas lampu pada kondisi saklar menutup (posisi on), kita juga tidak mungkin tersengat listrik, karena bagian yang bertegangan adalah node positif pada fitting yang posisinya ada di bagian dalam.

Gambar 5 : Rangkaian Instalasi Saklar Cukup Aman, Saklar di Kutub Positif, Node Berlawanan Kutub
Gambar 5 : Rangkaian Instalasi Saklar Cukup Aman, Saklar di Kutub Positif, Node Berlawanan Kutub

Instalasi saklar dan lampu seperti rangkaian Gambar 5 memiliki tingkat keamanan cukup baik. Saat saklar off, tingkat keamanannya sama dengan rangkaian Gambar 4, namun tidak direkomendasikan melepaskan lampu dari fittingnya dalam keadaan saklar on. Karena saat melepas lampu, kita memiliki potensi tanpa sengaja menyentuh bagian node negative dari lampu yang masih menyentuh bagian node negative fitting yang masih bertegangan. Sehingga dapat mengakibatkan sengat listrik.

Gambar 6 : Rangkaian Instalasi Saklar Cukup Berbahaya, Saklar di Kutub Negatif, Node Sesuai Kutub
Gambar 6 : Rangkaian Instalasi Saklar Cukup Berbahaya, Saklar di Kutub Negatif, Node Sesuai Kutub

Instalasi saklar dan lampu dengan rangkaian seperti Gambar 6 memiliki dampak bahaya. Hal itu dikarenakan, meskipun ketika saklar off, node positif lampu/fitting masih bertegangan karena terhubung dengan kutub positif sumber tegangan. Hal ini lah yang menyebabkan kita harus berhati-hati, ketika memperbaiki koneksi fitting, pastikan cek dulu dengan testpen, karena kemungkinan fitting masih bertegangan ketika saklar off itu bisa terjadi bila ternyata instalasi lampu kita salah seperti Gambar 6 tersebut.

Gambar 7 : Rangkaian Instalasi Saklar Paling Berbahaya, Saklar di Kutub Negatif, Node Berlawanan Kutub
Gambar 7 : Rangkaian Instalasi Saklar Paling Berbahaya, Saklar di Kutub Negatif, Node Berlawanan Kutub

Instalasi saklar dan lampu dengan rangkaian seperti Gambar 7 adalah yang paling berbahaya atau tingkat keamanan terendah. Pada saat saklar off, fitting masih bertegangan, sama seperti Gambar 6, namun pada Gambar 7 ini, kemungkinan area bertegangan tersentuh lebih besar, karena bagian yang bertegangan adalah node negative lampu atau fittingnya.


3. Menguji Tingkat Keamanan Instalasi Saklar

Kita sudah mengetahui cara memasang saklar lampu dengan rangkaian yang benar dan paling aman. Mungkin muncul pertanyaan dalam benak kalian, bila bukan kita yang melakukan instalasi atau pada intalasi yang sudah terpasang, bagaimana cara mengetahui instalasinya aman atau tidak?

Kalian bisa saja membongkar saklar di tembok atau fitting pada lampu dan melihat warna kabelnya kemudian membandingkan dengan ke-4 gambar rangkaian di atas. Dengan demikian, kalian mungkin akan tahu instalasi lampu di rumah kalian aman atau tidak. Tapi masalahnya, selain membongkar saklar atau fitting itu cukup merepotkan, kita tidak bisa menjamin bahwa orang yang telah memasang instalasi tersebut bekerja sesuai acuan standard, yaitu kabel hitam untuk kutub positif dan kabel biru untuk kutub negatif. Lebih jauh lagi, banyak merek kabel yang tidak memenuhi SNI memiliki warna yang tidak standard. Elektrois tidak merekomendasikan cara tersebut dan sebaiknya kalian menggunakan peralatan berstandard SNI, lebih mahal sedikit tapi lebih aman dari potensi kebakaran akibat hubung singkat atau disipasi panas listrik pada rangkaian instalasi.

Cara yang lebih mudah dan efektif adalah dengan menggunakan obeng testpen, dan mengikuti prosedur berikut ini:

1)      Lepas lampu dari fitting-nya dalam keadaan off (saklar posisi membuka/off).

2)  Ingat, jangan menyentuh bagian konduktif lampu (aluminium) selama lampu masih menyentuh bagian dalam fitting.

3)  Setelah lampu dilepas dan saklar dalam kondisi off, uji dengan tespen bagian dalam fitting (ada 2 bagian konduktif, node positif yang selalu menyentuh node positif lampu saat lampu terpasang, dan node negative yang selalu menyentuh node negative lampu saat lampu terpasang).

4)  Bila di kedua bagian konduktif fitting testpen tidak menyala, maka instalasi saklar sudah benar, yaitu di kabel kutub positif. Lakukan langkah berikut:
     a. Nyalakan saklarnya (lampu masih terlepas).
     b. Lakukan kembali langkah 3.
     c. Bila testpen menyala (indikasi ada tegangan) pada node positif fitting, instalasi saklar dan lampu sudah seperti Gambar 3 (paling aman).
     d. Bila testpen menyala pada node negative fitting, tingkatkan keamanan instalasi kalian dengan mematikan saklar, lalu menukar posisi kabel yang masuk ke node negative dan yang masuk ke node positif pada fitting.

5)  Bila di salah satu bagian konduktif  fitting testpen meyala (baik di node positif ataupun negative), artinya saklar terpasang pada kabel kutub negative (massa). Kita tidak bisa mengubah rangkaian pada saklar, yang harus kita ubah adalah koneksi kabel suplai lampu dengan terminal sumber tegangan listrik. Tukar posisi kabel jalur positif dan negative terhadap terminal sumber tegangannya. Setelah itu saklar terpasang dengan benar (dikutub positif), kemudian lakukan langkah 4 (a,b,c,d) untuk memastikan kalian memiliki instalasi dengan tingkat keamanan terbaik.



Demikian penjelasan mengenai instalasi saklar lampu yang benar dan aman sesuai dengan kaidah teknik. Bila sobat hendak melakukan instalasi, pastikan instalasi kalian sesuai dengan rangkaian Gambar 4. Bila kalian sudah memiliki instalasi lampu, silahkan mencoba dengan melakukan pengujian instalasi anda untuk memastikan apakah instalasi lampu di rumah anda sudah aman. Dengan demikian, kita bisa lebih menjaga keamanan dan keselamatan keluarga dan saudara kita - sewoocara.com.

0 Response to "Begini Cara Memasang Saklar Lampu Sesuai Kaidah Teknik"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel