Tata Cara Naik MRT Jakarta Yang Perlu Diperhatikan
12 April 2019
Add Comment
Tata Cara Naik MRT Jakarta – halo sobat sewoocara. Saat ini, kemajuan teknologi
telah membawa masyarakat Indonesia, khususnya penghuni DKI Jakarta, kepada
jenis transportasi umum yang baru dan nyaman, yaitu Moda Raya Terpadu atau
disingkat MRT Jakarta. Setelah kurang lebih 20 tahun sejak terbentuknya gagasan
awal transportasi umum ini, akhirnya MRT Jakarta dapat resmi digunakan oleh
masyarakat umum pada tanggal 24 Maret 2019.
Pada dasarnya, MRT
Jakarta mirip dengan KRL (Kereta Rell Listrik) maupun alias commuter line yang sudah lebih dulu ada
di jabodetabek. Keduanya merupakan kendaraan berbasis listrik sebagai sumber
energinya. Perbedaan yang mendasar pada keduanya adalah dari segi kapasitas
penumpang, dimana kapasitas angkut MRT lebih besar dari KRL (commuter line). MRT maksimum memiliki 6
gerbong kereta, sedangkan KRL 8 hingga 10 gerbong. Namun demikian, dengan 6
gerbong kereta MRT, kapasitas penumpangnya sama dengan KRL dengan 10 gerbong
kereta. Perbedaan yang lainnya adalah, lintasan rell MRT ada yang menggunakan
jalan layang (elevated) juga ada yang
menggunakan jalur bawah tanah. Sedangkan KRL menggunakan jalur lintas permukaan
tanah saja.
Nah, berhubung MRT
Jakarta baru saja diresmikan dan beroperasi, maka dari itu pada kesempatan kali
ini, sewoocara akan berbagi mengenai panduan yang perlu diperhatikan oleh
setiap penumpang MRT Jakarta. Untuk tujuan keamanan dan kenyamanan bersama, berikut
ini sewoocara rangkum tata cara naik MRT Jakarta berdasarkan panduan dari PT
MRT Jakarta yang perlu sobat perhatikan:
1. Pelajari Peta Dan Rute MRT Jakarta
Sebelum melakukan
perjalanan, sobat disarankan untuk mempelajari peta dan rute MRT Jakarta. Hal ini
agar sobat lebih mudah dalam merencanakan perjalanan dan tidak kebingungan saat
menggunakan MRT Jakarta. Untuk mempelajari peta dan rute MRT ini, sobat dapat
mengakses informasi lengkapnya melalui situs jakartamrt.co.id atau bisa juga dengan menginstall aplikasi MRT Jakarta.
2. Pastikan Saldo Kartu Jelajah MRT Cukup
Kartu jelajah MRT adalah
kartu yang harus sobat miliki untuk dapat menggunakan MRT. Kartu ini terbagi
menjadi 2 jenis, yaitu kartu single trip
dan kartu multi trip. Harga kartu single trip adalah Rp. 15.000,-
sedangkan kartu multi trip berharga
Rp. 25.000,-. Bila sobat memang merasa akan sering menggunakan MRT, sebaiknya
gunakanlah kartu multi trip, karena kartu ini dapat digunakan berkali-kali
selama saldo mencukupi juga dapat diisi ulang saldonya. Tapi ingat, sama halnya
dengan commuter line, bila saat sobat check out atau keluar stasiun saldonya
tidak cukup, sobat akan kena penalty berupa denda. Jadi, pastikan saldonya
cukup.
3. Memahami Waktu Tempuh Antar Stasiun
Untuk dapat menentukan
waktu keberangkatan, sobat harus tahu estimasi lamanya perjalanan ke tujuan
sobat. perjalanan MRT akan memakan waktu sekitar 2 hingga 3 menit antar
stasiun. Jadi, bila sobat menuju tempat kerja dengan jarak 5 stasiun, sedangkan
sobat harus masuk kerja pukul 09.00, maka paling lambat sobat harus berangkat
pada pukul 08.45 (hitungan ini mengabaikan waktu jalan dari stasiun tujuan ke
kantor tempat kerja, contoh saja). Selain itu, perhatikan pula bahwa pada saat
jam sibuk atau padat, MRT akan tiba setiap 5 menit sekali, sedangkan pada jam
kurang padat, bisa datang lebih lama dari itu.
4. Membedakan Pintu Masuk Dan Pintu Keluar Stasiun
Untuk meminimalisasi
terganggunya lalu lintas masyarakat di stasiun, sobat perlu memperhatikan pintu
masuk dan pintu keluar. Gunakalah pintu yang benar agar tidak menghambat orang
lain yang sedang buru-buru.
5. Mengutamakan Penumpang Yang Turun
Ketika sobat menunggu
kereta, saat kereta tiba, maka perhatikanlah agar mengutamakan penumpang yang
turun terlebih dahulu dari pintu gerbong. Setelah tidak ada penumpang turun,
barulah sobat dapat naik kedalam MRT. Hal ini demi mencegah terjadinya
berdesakan hingga akan memperlambat pemberhentian antar stasiun.
6. Tidak Menggendong Tas
Bila sobat membawa tas
besar, sebaiknya tidak digendong. Terutama pada saat kereta penuh, Jinjinglah tas
menggunakan tangan supaya dapat memberikan tempat yang lebih luas untuk orang
lain.
7. Mengutamakan Tempat Duduk Untuk Yang Lebih Membutuhkan
Bagi penyandang
disabilitas, ibu hamil, ibu menyusui atau membawa anak kecil, dan juga untuk
lansia, telah disediakan kursi prioritas untuk mereka. Bagi sobat yang tidak
termasuk kelompok tersebut, dilarang menggunakan kursi tersebut. Selain itu,
dalam kondisi penuh, kadang kursi prioritas pun akan penuh. Bila ada kelompok
prioritas yang tidak kebagian tempat duduk, berikanlah kursi sobat untuk mereka.
8. Tidak Berdiri Di Depan Pintu
Bila sobat tidak kebagian
tempat duduk dan terpaksa harus berdiri, maka pilihlah tempat di tengah. Berdiri
di depan pintu akan menghalangi penumpang yang hendak turun maupun naik. Kecuali
bila sobat hendak turun di stasiun terdekat, maka diperbolehkan untuk merapat
ke pintu keluar.
9. Perhatikanlah Tangan Dan Kaki Orang Lain
Perhatikan pegangan tangan
(handle) untuk prioritas berwarna kuning. Bila sudah digunakan oleh orang lain,
gunakanlah handle lain. Selain itu, berdirilah menghadap kursi penumpang dan
perhatikan kaki penumpang yang duduk supaya tidak terinjak.
10. Hubungi Petugas MRT atau Petugas Keamanan
Bila sobat melihat orang
yang mencurigakan, atau kondisi abnormal tertentu yang perlu ditindak lanjuti,
maka segeralah untuk melaporkannya kepada petugas MRT atau security. Selain itu,
bila ada barang tertinggal atau benda mencurigakan juga segera untuk
melaporkannya. Jika terjadi keadaan darurat atau emergency, penumpang dapat
menggunakan emergency intercom untuk
menghubungi petugas.
11. Patuhi Semua Peraturan
Di dalam MRT Jakarta,
sobat dilarang untuk makan, minum, dan merokok. Jagalah kebersihan kereta dan
buanglah sampah pada tempat yang telah disediakan. Jika belum menemukan tempat
sampah, disarankan untuk menyimpan dulu di dalam tas. Penumpang dilarang
mencoret dan merusak properti MRT baik kereta maupun stasiun. Perbuatan
vandalisme seperti ini akan dijerat hukum. Selain itu, tertiblah dalam
mengantri, baik ketika memberi kartu jelajah maupun saat keluar masuk gerbong
MRT.
Demikianlah informasi
dari kami mengenai tata cara naik MRT Jakarta yang perlu diperhatikan oleh
setiap penumpang. Semoga kedisiplinan dan taat pada tata tertib umum menjadi
budaya bangsa Indonesia sehingga bangsa kita akan semakin maju dalam membangun
peradaban teknologi – sewoocara.com.
0 Response to "Tata Cara Naik MRT Jakarta Yang Perlu Diperhatikan"
Post a Comment